Beginilah Cara Rasulullah SAW Mengawali Harinya
Rasulullah SAW merupakan suri teladan yang terbaik bagi setiap umat Muslim. Pasalnya beliau memiliki sikap yang sangat mulia dan budi pekerti yang sangat baik, sehingga patut menjadi contoh bagi kita semua.
Semasa hidupnya hari-hari yang dilalui oleh Rasulullah SAW penuh dengan keberkahan. Sebab beliau selalu mengawali hari-harinya dengan hal-hal yang membawa kebaikan.
Pasalnya mengawali hari tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab jika salah dalam melakukannya maka sepanjang hari akan berada dalam kutukan para malaikat. Begitu pula sebaliknya, apabila benar dalam mengawalinya maka akan mendapatkan cahaya doa dari para malaikat. Lantas, seperti apakah Rasulullah SAW mengawali harinya ? Berikut ulasannya.
Disebutkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah tiba pagi hari bagi para hamba kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu di antara mereka berdua berkata: Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang berinfak. Yang lain berkata: Ya Allah berikanlah kehancuran bagi orang yang pelit." (HR. Bukhari dan Muslim)
Sehingga dari hadits diatas dijelaskan bahwa sesungguhnya ada dua malaikat yang turun ke bumi untuk melihat apa yang dilakukan oleh setiap umat muslim. Sehingga bagi mereka yang bersedekah atau berinfak di jalan Allah SWT, maka salah satu malaikat akan mendoakannya agar diberikan ganti yang lebih baik dari Allah SWT. Namun bagi mereka yang pelit, maka malaikat yang lainnya akan mendoakan kehancuran bagi orang tersebut. Oleh sebab itulah, penting mengawali hari dengan hal-hal baik sebab akan membawa keberkahan dan kebaikan pula disepanjang hari.
Dan beginilah cara Rasulullah SAW mengawali harinya sebelum matahari menebarkan sinar terangnya.
Dalam kitab "Yaum an Nabawi" karangan Dr. Abdul Wahhab bin Nashir Ath Thurairy yang telah mengumpulkan dari berbagai riwayat kitab hadits mu'tabaroh yang diakui oleh [ara ulama bahwa ada beberapa rangkaian aktifitas yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengawali harinya yaitu,
Setelah terbangun dari tidurnya, Rasulullah SAW melaksanakan shalat Qobliyyah Subuh sebanyak 2 rakaat. Beliau shalat dengan sanga cepat. sehingga ada yang bertanya, "Apakah beliau membaca Al-Fatihah dalam shalatnya ?"
Namun ternyata pada rakaat pertama setelah membaca Al-Fatihah beliau membaca surat Al-Kafirun. Kemudian pada rakaat kedua beliau membaca Al-Ikhas. Akan tetapi terkadang di rakaat pertama beliau membaca Al-Baqarah ayat 136 dan di rakaat kedua membaca surat Ali-Imron ayat 64.
Kemudian setelah selesai melaksanakn shalat sunnah Qobliyyah dan istrinya telah bangun, maka beliau akan berbincang-bincang dengan istrinya tersebut dengan perbincangan yang romantis dan penuh kenyamanan serta kebahagiaan. Akan tetapi jika istrinya masih tidur, maka beliau akan tiduran miring ke kanan untuk beristirahat hingga tiba waktu shalat Subuh.
Dan ketika Bilal ra telah melihat para sahabat berkumpul dimasjid. maka ia akan mendatangi Rasulullah dan berkata, "Shalat ya Rasulullah". Sehingga beliau pun keluar dari rumahnya menuju sebuah mesjid.
Sehingga ketika azan subuh telah dikumandangkan, maka hal tersebut merupakan pertanda bahwa pagi hari telah dimulai. Dan saat itulah beliau akan melakukan dua amal mulia untuk siang harinya. Padahal matahari belum menampakkan dirinya, dan sinarnya belum menyapa bumi dan penghuninya.
Dengan demikian Rasulullah SAW mengawali harinya dengan hablum minallah (hubungan dengan Allah) yaitu dengan melakukan shalat ringan dua rakaat (Qobliyyah Subuh). Dimana shalat sunnah yang satu ini sangat istimewa bila dibandingkan dengan shalat-shalat rawatib lainnya.
Oleh sebab itulah beliau tidak pernah meninggalkan shalat sunnah ini, bahkan ketika melakukan perjalanan atau safar maka beliau tetap akan melakukannya, dikarenakan keutamaannya yang luar biasa.
Sebagaimana disebutkan oleh Aisyah ra dari Rasulullah SAW bersabda, "Dua rakaat (sebelum) Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya." (HR. Muslim)
Kemudian untuk mengawali hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia), Rasulullah mendatangi orang terdekat dan terkasih di dalam hidupnya yaitu istrinya. Dimana beliau menyambut pagi dengan merekahkan senyum bagi istrinya dengan kalimat lembut yang hadir dari hati menyapa penuh makna. Sehingga istri mana yang tidak akan senang mendapatkan perlakuan yang seperti itu dari suaminya.
Demikianlah ulasan mengenai cara Rasulullah SAW mengawali harinya. Dimana beliau mengawali harinya dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan melaksanakan shalat sunnat Qobliyyah, kemudian mendatangi orang terkasihnya dengan ucapan yang lembut dan penuh makna.