Masya Allah Indahnya Sungai-sungai Surga
SURGA ada bermacam-macam. Ada yang dinamai surga al-Firdhaus,surga ‘Adn, Surga Ma’wa, surga Illiyyun, dan lain-lain, yang mengalir di sekelilingnya atau di bawah pepohonannya sungai-sungai. Mereka dianugerahi aneka rezeki, antara lain berupa buah-buahan yang setiap dihidangkan kepada mereka, penghuninya menduga sama dengan buah duniawi atau sama dengan apa yang dihidangkan sebelumnya sehingga mereka berkata: “Inilah yang telah dianugerahkan kepada kami dahulu.” Di samping itu, ada juga di dalam surga buat para penghuni pasangan-pasangan yang telah berulang kali disucikan dari segala macam kotoran.
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya,” (QS Al-Baqarah: 25).
Allah SWT selalu menceritakan surga dengan segala kenikmatannya. Salah satu kenikmatan yang amat menakjubkan adalah banyaknya sungai yang bermacam-macam.
Sungai ditepinya memiliki mutiara berrongga. Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa sungai-sungai di surga mengalir tanpa parit. Disebutkan pula tentang sifat telaga al-Kautsar bahwa tepiannya adalah mutiara yang berrongga. Tidak ada pertentangan antara keduanya. Tanahnya terbuat dari minyak kesturi al-adzfar, pasirnya dari mutiara dan permata. Kita memohon kepada Allah karunia-Nya, sesungguhnya Dia Maha Melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.
Sungainya memancar dari bawah bukit. Diriwayatkan dari Ibnu Abi Hatim dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sungai-sungai surga memancar dari bawah anak bukit atau gunung yang terbuat dari kasturi,” (HR Ibnu Abi Hatim).
“Sungainya memancar dari gunung Kesturi. Diriwayatkan pula dari Masruq, ia berkata, “Abdullah mengatakan: ‘Sungai-sungai surga memancar dari Gunung Kasturi’,”(Ibnu Abi Hatim).
Tafsir Jalalain. Di dalam Tafsir Jalaludin disebutkan bahwa yang dimaksud “Mengalir di bawahnya sungai-sungai” adalah di bawah kayu-kayuan dan mahligai-mahligainya, maksudnya air yang berada di sungai-sungai itu karena sungai artinya ialah galian yang memanjang tempat mengalirnya air, sebab airlah yang telah menggali atau menjadikannya nahr, dan menisbatkan “mengalir” pada selokan disebut “majas” atau simbolisme.
Ketika ingin meneguk kelezatan isi sungai itu, penghuni surga tak perlu pergi ke taman untuk mengambilnya. Ketika hati berkehendak, sungai-sungai itu bisa mengalir dikamar-kamar penghuninya.
Allah SWT berfirman, “Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa. Di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau. Dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya. Dan sungai-sungai khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya. Dan sungai-sungai madu yang murni,” (QS Muhammad 15).